Abu zahid.
Munculnya istilah "Khawarij" disebabkan ada sekelompok manusia yang "Khuruj" atau keluar dari ketaatan (Menjadi Penentang) terhadap kholifah Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu.
Jika kita mau membaca catatan sejarah berdirinya ISIS, mereka yang menegakkan ISIS bukanlah sekelompok manusia yang "Khuruj" atau keluar dari ketaatan (menjadi penentang) terhadap kekhilafahan Islam karena memang belum ada Kekhilafahan Islam lagi sejak runtuhnya kekhilafahan Islam Turki Ustmani pada tahun 1924, melainkan mereka adalah penentang kebiadaban Amerika di Iraq dan mereka adalah penentang rezim pemerintahan Syi'ah Iraq (Pasca runtuhnya rezim kekuasaan Sadam Hussein yang mengaku Sunni) serta mereka pun penentang Rezim kekuasaan Nushairi Suriyah. Setelah mereka berhasil memenangkan sebagian wilayah Iraq dan sebagian wilayah Suriyah dengan cara Da'wah dan Jihad fii Sabilillah, kemudian menegakkan Dawlah Islam Iraq dan Sham yang mereka beri singkatan (ISIS = Islamic State Iraq and Sham) dan mereka pun akhirnya berhasil mendeklarasikan kekhilafahan Islam pada tanggal 1 Ramadhan 1435 H yang kemudian istilah "ISIS" itu berubah menjasi IS=Islamic State=Dawlah Islam=Negara Islam.
Justru yang aneh dari paradigma kaum yang membela pemerintahan nasionalis sekuler itu, mereka menjuluki "Khawarij" itu kepada orang-orang Mu'min yang menentang pemerintahan nasioanlis sekuler yang jelas-jelas bukan pemerintahan Islam meski pun bernama Saudi Arabia sekali pun.
Sungguh paradima mereka ini merupakan paradigma yang terbalik dan sesungguhnya Kilabunnar bin Anjing Neraka itu sudah mengisi paradima mereka sendiri.